Boven Digoel, Mmcnews — Di ujung timur Indonesia, tepatnya di wilayah Kabupaten Boven Digoel, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini, perubahan signifikan tengah terjadi. Dahulu, akses informasi di daerah ini sangat terbatas. Pengumuman dari pemerintah hanya bisa disampaikan melalui toa mobil yang menjangkau sebagian kecil masyarakat di pusat kota, sementara warga di kampung-kampung terpencil sering kali terisolasi, tidak tahu apa yang terjadi di luar wilayah mereka. Kini, dengan hadirnya internet 4G, akses informasi yang dulu terhambat mulai terbuka lebar, memberikan dampak besar dalam kehidupan masyarakat.
Markus (45), seorang warga Boven Digoel, mengenang masa-masa sulit ketika ia dan warga lainnya hanya bisa mengandalkan mobil yang membawa pengeras suara toa untuk menerima informasi. “Dulu, saya ingat betul bagaimana kami hanya bisa mendengar pengumuman lewat mobil dinas kominfo yang berputar-putar. Mobil tersebut pun, hanya berputar di pusat kota saja dan berputar di jam-jam tertentu”.
Namun, perubahan datang setelah jaringan internet 4G mulai tersedia. “Sekarang, dengan hanya membuka ponsel, saya bisa mengakses berita terkini, informasi penting dari pemerintah, bahkan perkembangan dunia luar. Ini sangat berbeda. Tidak ada lagi yang tertinggal atau merasa terisolasi. Semua orang bisa mendapatkan informasi yang sama, kapan saja. Tidak perlu lagi menunggu lama atau bergantung pada pengumuman yang hanya menjangkau sebagian kecil orang,” ujar Markus dengan penuh semangat.
Menurutnya, teknologi ini bukan hanya membuka akses informasi, tetapi juga membuka peluang yang lebih luas bagi dirinya dan masyarakat lainnya untuk terhubung dengan dunia luar. “Dulu, kami merasa seperti berada di ujung dunia. Sekarang, dunia terasa lebih dekat,” tambahnya.
Fahril (29), seorang warga lain yang merasakan manfaat besar dari internet, berbicara tentang bagaimana perubahan ini mempengaruhi partisipasi politik masyarakat di Boven Digoel. “Saya dulu hanya bisa mendengar informasi politik dari mulut ke mulut atau dari pengumuman yang sering kali tidak lengkap dan terlambat. Tidak ada ruang untuk bertanya atau berdiskusi. Tapi sekarang, dengan internet, saya bisa langsung ikut terlibat”.
Apalagi Pilkada serentak baru saja dilewati, Fahril merasa bahwa dengan adanya internet, ia memiliki kekuatan lebih dalam menentukan pilihan politiknya. “Dulu, kami sering kali terjebak dalam kebingungan karena informasi yang datang terlambat dan tidak jelas. Sekarang, saya merasa lebih punya kuasa untuk membuat pilihan pemimpin yang tepat. Saya bisa mengevaluasi calon pemimpin dengan lebih baik,” ujar Fahril dengan keyakinan.
Maria Payunglangi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Boven Digoel, menjelaskan bahwa perubahan besar ini dimulai pada awal tahun 2020, ketika jaringan internet 4G salah satu provider pertama kali hadir di Boven Digoel. Dimana, upaya tersebut merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk meningkatkan konektivitas di daerah terpencil. “Kami tahu betapa pentingnya internet bagi kehidupan masyarakat, terutama di daerah yang sebelumnya terisolasi. Dari hanya mengandalkan pengumuman yang terbatas hingga sekarang dapat mengakses berbagai informasi hanya dengan ponsel, perubahan ini membawa banyak harapan bagi kami”.
Maria menambahkan, “Kami juga memasang internet gratis di 20 sekolah dan puskemas yang ada di wilayah yang masih belum terjangkau internet, agar masyarakat sekitarnya dapat menikmati internet. Tujuannya adalah, agar mereka dapat mengakses informasi terkini”.