Transformasi Penyebaran Informasi di Ujung Timur Indonesia: Dari Toa ke Platform Digital

Maria menjelaskan, saat ini dari 112 kampung di Kabupaten Boven Digoel, sekitar 90 kampung sudah dapat menikmati akses internet. Meski begitu, masih ada tantangan untuk memastikan seluruh wilayah, terutama yang paling terpencil, dapat terhubung. “Ke depan, kami berharap seluruh kampung dapat merasakan manfaat yang sama. Kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” tambah Maria dengan keyakinan.

Dedi Arwian, seorang jurnalis lokal mencatat perubahan besar dalam dunia jurnalistik khususnya dalam wajah pers dan demokrasi di Boven Digoel setelah hadirnya internet 4G. “Dulu, kami hanya mengandalkan media cetak dan radio untuk menyebarkan informasi, yang jangkauannya terbatas. Sekarang, dengan adanya situs berita online dan media sosial, masyarakat bisa mengakses berita lebih cepat dan lebih interaktif. Kami tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memberi ruang bagi masyarakat untuk berdiskusi, memberi masukan, dan berbagi pandangan mereka,” ungkap Dedi.

  Peristiwa Hilangnya Kasat Reskrim AKP Tommy, Warinussy Desak Kapolri Dapat Menonaktifkan Kapolres Teluk Bintuni.

Menurutnya, internet telah membuka ruang partisipasi yang jauh lebih luas, khususnya pada momen Pilkada 2024. “Masyarakat di Boven Digoel tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga bagian dari percakapan politik. Mereka bisa mengomentari visi misi kandidat, memberi feedback, dan membentuk opini secara langsung. Semua itu berkat adanya akses internet yang cepat dan mudah,” jelas Dedi.

Adrianus Paulus K Oropka, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Boven Digoel, menyatakan bahwa sebelum hadirnya internet 4G, kegiatan KPUD sangat sulit untuk terekspos ke luar daerah. Sebelumnya, kegiatan KPUD setempat hanya bisa dijangkau melalui pengumuman terbatas. “Kini, berkat platform digital, seluruh kegiatan kami dapat diketahui kapan saja dan dimana saja”.

Lebih dari setengah penduduk Kabupaten Boven Digoel kini dapat mengakses jaringan internet Telkomsel, yang menunjukkan tingginya tingkat adopsi teknologi di wilayah tersebut. Hal ini sejalan dengan data yang disampaikan oleh Muhammad Awan Irnawan, Supervisor Mobile Consumer Operation Telkomsel untuk wilayah Papua, yang menyebutkan bahwa sejak peluncuran jaringan internet 4G Telkomsel pada awal 2020, jumlah pelanggan di Kabupaten Boven Digoel telah mencapai sekitar 40.000 orang. Bahkan, setiap harinya jumlah pengguna terus bertambah. Kemudian, menurut Paskalis Ameto, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Boven Digoel, diperkirakan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2024 akan mencapai 70.400 jiwa.

  Transformasi 35 Puskesmas dan RSUD Kepohbaru Menjadi BLUD

Perkembangan ini tidak hanya berdampak pada penggunaan internet, tetapi juga pada perubahan cara masyarakat dalam mengakses informasi. Kehadiran jaringan internet telah mengubah cara penyebaran informasi, yang turut mempengaruhi wajah pers dan demokrasi di Kabupaten Boven Digoel. Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya informasi yang akurat dan up-to-date, sehingga peran awak media menjadi sangat vital dalam memberikan penyuluhan dan mengedukasi publik mengenai isu-isu demokrasi.

Akses yang semakin mudah dan cepat telah mempercepat arus informasi, yang pada gilirannya berdampak pada perkembangan pers dan demokrasi di wilayah tersebut. Masyarakat kini menjadi lebih sadar akan isu-isu demokrasi, menyadari pentingnya keterbukaan informasi, dan mulai memiliki kebutuhan yang lebih besar terhadap peran awak media. Media kini tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga menjadi pilar penting dalam menyampaikan informasi yang relevan, akurat, dan dapat memperkuat partisipasi publik dalam proses demokrasi. [Linthon]

Tinggalkan Balasan