“Iya, tadi datang lebih awal, sekitar pukuk 08:00 WIB tapi harus desak-desakan, kalau nggak ikut desak-desakan nggak kebagian. Kalau harga di pasar mahal sekitar 16.000,-/Kg. Tadi beli beras hanya dijatah 5 Kg saja, harganya 51 ribu, jadi perkilonya 10.200,” katanya.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro Helmy Elizabeth menilai bahwa, tingginya animo masyarakat terhadap gerakan pangan murah ini karena selisih harga yang tinggi dengan harga dipasaran.
“Kali ini, disiapkan beras Bulog SPHP sebanyak 3 ton dijual dengan harga Rp10.200,-/Kg, sedangkan harga telor Rp 28.000,-/Kg,” katanya.
Disisi lain, kedepan untuk menghindari antrian dan desak-desakan warga, pihaknya akan menyiapkan kupon antrian supaya tertib.
“Tingginya animo masyarakat ini diluar dugaan kami. Kedepan, mungkin bisa dengan kupon antrian supaya tertib, sedangkan untuk volume tergantung pihak Bulog mendroping dalam gerakan pangan murah,” pungkas Helmy.















