AMI Berikan Solusi Untuk Dunia Pendidikan

Dirinya juga memberikan pendapatnya bahwa gerakan AMI ini sangat menginspirasi, “memang pemerintah kita sudah berusaha mencarikan solusi bekerja sama dengan Baznas untuk membantu persoalan seperti ini, namun banyak masyarakat yang tidak memahami prosedurnya, serta tidak tau caranya untuk mengurus di Baznas.

Bahkan kami saja dari pihak sekolah tidak mengetahui gimana cara mendaftarkannya, sebenarnya apakah dari kelurahan atau sekolah yang mendaftar ini yang perlu di sampaikan ke masyarakat agar kita semua tau caranya. Saya bersyukur ada organisasi seperti AMI yang peduli dengan kondisi seperti ini,” imbuh Cholidatul.

Usai mendapatkan haknya, Tojibah nampak lega. Dirinya sangat berterima kasih kepada AMI yang telah membantu memberikan jalan keluar buat anaknya.

“Saya berterima kasih kepada team AMI yang telah membantu dan membayar tanggungan saya kepada sekolah sehingga ijasah anak saya bisa keluar. Saya bangga ada organisasi dari Madura yang memiliki pemikiran seperti ini. Semoga AMI benar benar membawa manfaat untuk masyarakat yang lainnya,” ugkap Tojibah ibu dari siswa.

Sebagai bahan evaluasi, Departemen Pendidikan akan terus mengawal program yang di gulirkan oleh Pemerintah Kota dengan memberikan bantuan kepada warga melalui Baznas.

“Bantuan yang diberikan oleh pemerintah kota melalui baznas menurut saya sudah benar, akan tetapi masih saja ada laporan bahwa pihak kelurahan yang mempersulit dan ada juga pihak sekolah yang mempersulit.

Nah ini jangan sampai terjadi, kalau programnya sudah bagus ya pelaksanaannya juga harus bagus, jadi jangan di persulit. Percuma donk pak wali punya program bagus tapi jajarannya tidak sepadan dengan pemikiran Walikotanya ya sama aja amsiong,” pungkas Kiki Kurniawan Ketua Departemen Pendidikan. (Dex)

Tinggalkan Balasan