Persoalan yang di hadapi sekolah terkait ijasah yang tertinggal harusnya menjadi prioritas bagi Dinas Pendidikan untuk mencari solusi.
Seperti yang sudah di sampaikan oleh Kepala Departemen Pendidikan AMI Kiki Kurniawan bahwa pemerinta kota sudah menyiapkan anggaran untuk menebus ijasah yang tertahan. Namun nyatanya sampai sekarang masih banyak praktek seperti ini terjadi.
“Seharusnya sinergitas antara Dinas Pendidikan dan pihak sekolah harus lebih ditingkatkan, apalagi ini menyangkut masa depan siswa yang membutuhkan ijasahnya. Nanti team kami akan kami turunkan untuk melakukan investigasi lebih dalam kenapa kok program ini tidak berjalan dengan baik. Kendala apalagi yang di alami oleh pihak sekolah atau orang tua wali murid dalam mengurus ijasah anaknya. Nanti kita urai satu persatu, apakah yang ribet dari jajaran pengurus kampungnya atau kelurahan atau dari pihak lainnya, coba nanti kita periksa lebih dalam ya.” Ungkap Kiki Kurniawan.
Sebagai orang tua wali murid Koeswanto sangat berterima kasih kepada team Departemen Pendidikan dan Departemen Antar Lembaga AMI telah membantu mengambil ijasah anaknya yang tertahan selama ini.
“Alhamdulilah Terima kasih kepada AMI ijasah anak saya sudah bisa di bawa pulang berkat di bantu oleh AMI, saya bangga ada organisasi Madura yang peduli kepada masalah Pendidikan.” Pungkas Koeswanto. (Dex)
Tidak solutif dan hanya bicara saja merugikan