Boven Digoel, Mmcnews – Kabupaten Boven Digoel menghadapi tantangan yang signifikan dalam optimalisasi pengelolaan belanja modalnya. Dari anggaran sebesar 244 miliar, hanya sekitar 20 persen yang berhasil dialokasikan dengan efektif yakni berkisar 50 miliar.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemda Boven Digoel, Dominicus Scories Wiwaron, mengungkapkan hal ini dalam apel pagi pada Senin (22/072024).
Beberapa faktor utama yang menyebabkan kurang optimalnya belanja modal meliputi keterbatasan sumber daya manusia, kendala teknis dan birokrasi, kurangnya koordinasi antar unit, serta permasalahan dalam pemilihan proyek yang tepat dan kurangnya keterlibatan masyarakat.
Dengan mengidentifikasi faktor-faktor ini, diharapkan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pengelolaan belanja modal.
Belanja modal memiliki kepentingan yang krusial dalam konteks pembangunan dan kemajuan suatu daerah atau negara. Seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan publik, pendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan sosial, penguatan kapasitas institusi dan daya saing.
Adapun yang dimaksud dengan belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh barang modal atau aset jangka panjang yang diharapkan memberikan manfaat dalam jangka waktu yang lebih lama.
Secara umum, belanja modal mencakup pembelian barang modal. Seperti pembelian tanah, bangunan, mesin, peralatan, kendaraan, dan perangkat keras komputer yang digunakan untuk kegiatan operasional atau produksi.