Merauke, Mmcnews – 10 Juni 2024 lalu, pertemuan berlangsung di hotel terkemuka di Merauke, dialog antara pemilik hak ulayat dan perwakilan perusahaan. Persoalan ini telah menyebabkan berhentinya aktivitas perusahaan dan berdampak pada karyawan yang terpaksa tidak bisa bekerja. Mengambil langkah proaktif, Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS) turun tangan untuk memediasi pertemuan ini guna mencari solusi yang memungkinkan kelancaran kembali aktivitas perusahaan.
Ketua MRPS, Damianus Katayu, menjelaskan bahwa pihaknya telah dipanggil untuk bertindak sebagai penengah dalam konflik yang melibatkan perusahaan doging Prabawa Maam. Dalam upaya mediasi ini, MRPS berupaya agar kedua belah pihak yang bersengketa dapat menemukan penyelesaian yang adil dan mengutamakan semangat kekeluargaan.
“Proses pemalangan sedang berjalan, dan masyarakat meminta kami untuk turun tangan dalam memediasi masalah ini. Kami akan membentuk tim terpadu yang terdiri dari anggota MRPS dan pemerintah untuk menyelidiki masalah ini secara menyeluruh,” ujar Damianus.