Boven Digoel, Mmcnews – Forum Peduli Nasib Anak Negeri Papua Selatan menggelar unjuk rasa di depan Gedung Negara Gubernur, Rabu (23/10/2024). Aksi ini dipicu oleh kebijakan mantan Penjabat Gubernur Apolo Safanpo yang menerima 256 pegawai negeri sipil (PNS) baru, tetapi sebagian besar berasal dari Jayapura. Hanya 9 orang dari Merauke, 1 orang dari Boven Digoel, dan tidak ada dari Kabupaten Asmat dan Mappi.
Markus Tabo Kawakuot, salah satu perwakilan pendemo, menyatakan bahwa kebijakan tersebut tidak adil bagi masyarakat lokal. Mereka meminta agar penerimaan ASN/PNS ditinjau ulang dan kuotanya ditingkatkan untuk memberi kesempatan kepada anak-anak lokal yang masih menganggur.
Markus juga mengkritik pencitraan yang tidak jujur di media sosial terkait Apolo Safanpo, yang kini mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah. Forum ini menekankan perlunya memastikan bahwa 80 persen dari 1.000 formasi CPNS yang akan dibuka pada tahun 2024 diisi oleh anak-anak Papua Selatan.
Aksi mereka mendapat perhatian dari Sekretaris Daerah dan Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), yang menerima pernyataan pendemo dengan serius. Forum ini berharap suara mereka didengar dan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan ke depan.
Menanggapi itu, Penjabat Sekda Papua Selatan, Madaremmeng menjelaskan, sehubungan 256 ASN tersebut, menjadi bagian yang diterima Pemrov Papua sebanyak 20.000.














