Viral  

Mengurai Masalah Miras dan Masa Depan Masyarakat OAP di Boven Digoel

Boven Digoel, Mmcnews – Di tengah gejolak sosial yang terus berkembang di Kabupaten Boven Digoel, satu permasalahan yang kian memperburuk keadaan adalah ketergantungan masyarakat terhadap minuman beralkohol, khususnya di kalangan Orang Asli Papua (OAP). Mereka yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih, justru terperangkap dalam lingkaran ketergantungan yang menghancurkan, baik secara fisik maupun mental. Keadaan ini memunculkan berbagai pertanyaan mendalam yang belum terjawab, khususnya tentang bagaimana sebuah komunitas yang kaya akan budaya dan potensi, bisa terjebak dalam situasi demikian?

Di satu sisi, kita melihat kenyataan ironis bahwa mereka mampu membeli minuman keras dengan mudah, namun kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan ketidakseimbangan ekonomi, tetapi juga mencerminkan kegagalan dalam merancang kebijakan yang dapat mengangkat kehidupan mereka ke tingkat yang lebih layak. Sungguh mengherankan bahwa alkohol, sebuah barang yang merusak, lebih mudah diakses daripada makanan yang seharusnya menjadi hak dasar setiap individu.

  Satresnarkoba Polresta Banyuwangi berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis sabu

Namun, akar masalah ini jauh lebih dalam. Seringkali, kita melihat masyarakat OAP melakukan tindakan pemalakan terhadap warga yang lewat, sebuah praktik yang bukan hanya mencerminkan ketidakberdayaan mereka, tetapi juga mencerminkan bagaimana ketergantungan sosial dan ekonomi telah merenggut kemampuan mereka untuk bertindak secara mandiri dan bermartabat. Pemerintah, yang seharusnya hadir untuk melindungi dan memberdayakan mereka, seakan terjebak dalam rutinitas razia yang tidak efektif. Razia terhadap minuman lokal, seperti Sopi, memang dilakukan, namun ironisnya, miras bermerk masih bebas beredar di pasar. Hal ini menimbulkan kesan bahwa razia tersebut lebih berfungsi sebagai simbol atau wacana kosong, tanpa adanya upaya nyata untuk memberantas masalah tersebut dari akar-akarnya.

Tinggalkan Balasan