Dalam hal kesehatan, Rudy Tirtayana mengungkapkan data terbaru mengenai prevalensi stunting di Papua Selatan, yang pada awal November 2024 mencapai angka 24%, meningkat 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Boven Digoel menjadi daerah dengan angka tertinggi. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan sosial. Salah satu solusinya adalah memperkuat ketahanan pangan, dengan fokus pada hilirisasi pangan, yaitu pengolahan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan menjadi produk bernilai tambah.
Rudy Tirtayana juga menyoroti permasalahan dalam sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), khususnya mengenai tumpang tindih tanggung jawab antara BPJS Kesehatan dan PT Jasa Raharja terkait klaim kecelakaan lalu lintas. Dia menyarankan agar koordinasi antara kedua lembaga ini ditingkatkan, prosedur klaim disederhanakan, dan sosialisasi mengenai hak-hak peserta diperluas agar masyarakat dapat lebih mudah memahami proses klaim dan segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Masalah lain yang diangkat adalah maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal di Papua Selatan. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan pengawasan, banyak platform pinjol ilegal yang masih beroperasi. Hal ini diperburuk oleh kenyataan bahwa Papua Selatan, sebagai daerah otonomi baru (DOB), belum memiliki OJK khusus, sehingga pengawasan terhadap pinjaman online di daerah ini masih sulit dilakukan.
Dalam sidang paripurna tersebut, Rudy Tirtayana mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap isu-isu tersebut, agar kebijakan yang diambil dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Papua Selatan. ***