Sidoarjo Gelar Apel Bersama Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi

  • Bagikan

Ia juga menyampaikan data dari BMKG, saat ini 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Dimana puncaknya secara bertahap berlangsung dari November 2025 hingga Januari 2026.

Meningkatnya curah hujan tersebut berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung hingga gelombang air laut yang tinggi. Selain itu juga perlu diwaspadai potensi terjadinya fenomena La Nina yang diperkiran BMKG akan berlangsung hingga Februari 2026.

“Karenanya semua elemen terkait harus siap merespon bila bencana hidrometeorologi terjadi sewaktu-waktu. Kesiapsiagaan tidak hanya pada penanganan saat terjadinya bencana, namun juga pada upaya pencegahan. Maka melalui apel ini kami lakukan kordinasi bersama, mensolidkan sinergitas antar elemen sekaligus pengecekan personel dan sarana prasarananya,” lanjutnya.

  Kades Kayu Aro Ambai, Aan Prananda, Ucapkan Selamat HUT ke-67 Kabupaten Kerinci: “Mari Kita Jaga Persatuan dan Kemajuan Daerah”

Usai apel, Kapolresta Sidoarjo bersama Dandim 0816 Sidoarjo dan pimpinan stake holder terkait melakukan pengecekan bersama pada personel serta sarana prasarana siaga bencana. (Sis)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan