Kota Jambi mmcnews.id. Polemik di lingkungan SMPN 7 Kota Jambi kembali mencuat. Sejumlah guru mengaku mendapat tekanan dan intimidasi dari kepala sekolah (Kepsek) terkait dugaan pungutan liar (pungli) serta laporan pertanggungjawaban (SPJ) fiktif.
Informasi yang dihimpun mmcnews.id, beberapa guru yang enggan disebutkan namanya mengaku resah dengan aturan ketat yang diterapkan kepala sekolah. Bahkan, ruang guru yang biasanya menjadi tempat beristirahat dan bercengkrama usai jam pelajaran kini tidak lagi nyaman.
“Banyak guru merasa takut karena adanya tekanan dan intimidasi dari Kepsek. Sejak kasus dugaan pungli dan SPJ fiktif mencuat ke media, kami tidak diperbolehkan lagi berkumpul di ruang guru setelah jam mengajar,” ujar salah satu guru.
Para guru juga mengaku kerap mendapat pesan pribadi (japri) melalui grup WhatsApp sekolah apabila dianggap tidak mengikuti arahan kepala sekolah. Guru yang dianggap “melanggar” akan dipanggil langsung ke ruang kepsek.