” Saya tidak tau pak ini proyek apa, saya kerja ke mantan kades, Munawar. Sekarang dirumahnya.” Ungkap pekerja dilokasi.
Sementara itu Munawar saat dikonfirmasi melalui telephone aplikasi whatsap, proyek itu diketuai bukan dari desa Plasah melainkan dari kecamatan lain.
“Ketuanya Hamdi orang Torjun bukan saya, yang kerja orang bujeen dan semanis, pengelola tidak tau kerja pak, Itu irigasi pengairan ya tempatnya disana.terima kasih pak” Ungkapnya singkat. kamis (31/10/24)
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Penjabat (PJ) Kepal Desa (Kades) Plasa, Mahfud, pihaknya hanya dimintai tempat lokasi proyek tidak ikut andil dalam pembangunan proyek itu.
” Saya baru menjabat saya ijinkan lokasi saja. Itu proyek Kepala desa dahulu. Hamdi sama Munawar. Saya tidak tau pak masalah tempat tapi kata pendamping lokasi itu sudah cocok. Meskipun tidak ada sumber air. Saya beri ijin lokasi ya kata pendampingnya lokasi itu masuk. Pendamping Yang saya tau orang Pamekasan namanya saya tidak tahu.” Jelasnya singkat.
Dari keterangan PJ kades, Munawar, tukang serta warga sekitar publik menilai, perlu diaudit oleh BPK RI maupun Aparat penegak hukum karena ada dugaan mencari keuntungan semata. Pekerjaan diduga bukan swakelola kelompok petani harapan jaya. Diduga galian pondasi tidak sesuai, bahan yang digunakan dipertanyakan kualitasnya serta lemahnya pengawasan terkait proyeki tu.
(Man)