Sementara itu nomer Handphone jaka yang dikasihkan walil saat dihubungi direspond oleh operator dari nomer tersebut. Kemudian awak media menghubungi melalui via call serta Pesan singkat aplikasi whatsaap tidak berhasil. Terlihat pesan masuk dan centang satu.
Menanggapi hal itu Huzeiri anggota Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT-IB) Kab. Sampang sangat menyayangkan atas pengawas yang jarang ke lokasi beserta pelaksana, ia berharap dinas pendidikan kab sampang sigap serta lebih mengawasi proyek yang menurutnya anggarannya besar itu.
” Anggarannya sangat besar tapi tembok miring dan sudah tak layak pun dibiarkan. Itu sangat aneh dan membahayakan siswa nantinya kalau tidak dirobohkan.” Kata Huzairi.
Dikesempatan itu anggota PEKAT-IB Sampang itu meminta kepada Aparat Pengawasan intern Pemerintah (APIP) bekerja maksimal dalam mencegah serta menyelamatkan uang negara sejak dini agar tidak terjadi Korupsi.
“Saya minta Aparatur pengawasan intern pemerintah (APIP). Aktif mengawasi, mendeteksi sejak dini terjadinya korupsi disebuah proyek. Inspektorat harus turun cek lokasi SDN Sreseh 1 ini. ” Pintanya.
Huzeiri menambahkan, pihaknya akan selalu memantau progres pengerjaan rehabilitasi sekolah SDN Sreseh 1 itu. Imbuh dia mengakhiri.
Bersambung…..
(Man)