Ragam  

Semangat Tak Terbatas Usia: Kloter 5 Jemaah Haji Asal Garut Siap Berangkat Ke Tanah Suci

Garut,Mmcnews.id – Pemerintah Kabupaten Garut melalui Kantor Kementerian Agama (Kemenag) bersiap memberangkatkan sebanyak 442 orang dalam kelompok terbang (kloter) 5 Jemaah Haji pada tanggal 3 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 435 merupakan calon jemaah haji, sementara 7 lainnya adalah petugas haji yang akan mendampingi mereka selama menjalani ibadah di Tanah Suci.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Garut, H. Indra Mawardi, saat ditemui di Kantor Kemenag Garut, Jalan Pahlawan No. 65, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul. Ia menjelaskan bahwa seluruh rangkaian persiapan keberangkatan telah dilakukan secara matang dan terkoordinasi lintas sektor.

“Alhamdulillah, sampai saat ini semua tahapan persiapan telah kami lakukan dengan baik. Kami sudah berkoordinasi secara intensif dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, hingga keluarga jemaah. Tujuannya adalah memastikan bahwa seluruh proses keberangkatan berjalan dengan lancar, aman, dan tertib,” ujarnya. Selasa, (29/04/2025).

  Desa Sukabakti Resmikan Lumbung Pangan Padi BUMDes SKB Mandiri: Langkah Strategis untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menurut Indra, Kloter 5 tahun ini cukup menarik perhatian karena memiliki rentang usia jemaah yang sangat lebar. Tercatat, jemaah termuda yang akan berangkat berusia 18 tahun, sementara yang tertua berusia 91 tahun. Hal ini menjadi cerminan bahwa semangat masyarakat Garut dalam melaksanakan ibadah haji begitu kuat, tanpa terhalang oleh faktor usia.

“Ini menunjukkan antusiasme masyarakat sangat tinggi. Tentu, dengan kondisi usia yang beragam, kami perlu memberi perhatian ekstra, khususnya terhadap kesehatan para jemaah lanjut usia. Oleh sebab itu, pendampingan petugas sangat krusial selama proses pelaksanaan ibadah haji berlangsung,” kata Indra.

Dalam kloter ini, tujuh petugas haji telah dipersiapkan untuk memberikan pendampingan teknis, bimbingan ibadah, pelayanan kesehatan, hingga administrasi. Mereka akan bertugas memastikan bahwa setiap jemaah dapat menjalankan rukun haji dengan benar, nyaman, dan aman.

Selain aspek teknis, lanjut Indra, kesiapan dari sisi kesehatan juga menjadi fokus utama. Salah satu syarat penting dalam keberangkatan haji adalah istitha’ah, yakni kemampuan fisik dan kesehatan yang memadai.

  Pemdes Sukabakti Perkuat Stabilitas Ketahanan Pangan, BUMdes SKB Mandiri Siap Bertranformasi

Kemenag Garut telah bekerjasama dengan tim medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara bertahap dan menyeluruh terhadap seluruh calon jemaah.

“Pelunasan biaya haji hanya bisa dilakukan setelah jemaah dinyatakan sehat dan memenuhi syarat medis. Ini penting sebagai bentuk pencegahan agar tidak ada hal-hal yang membahayakan jemaah selama di Tanah Suci, yang memiliki kondisi cuaca dan aktivitas ibadah yang cukup berat,” tegasnya.

Indra menekankan bahwa seluruh jemaah juga telah mengikuti manasik haji sebagai bekal pengetahuan dan pemahaman sebelum keberangkatan. Materi manasik meliputi tata cara ibadah, etika selama di tanah suci, serta persiapan mental dan fisik.

“Semua kami lakukan demi memastikan jemaah berangkat dalam kondisi siap secara jasmani dan rohani. Kami berharap, kloter 5 dari Garut ini bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, penuh kekhusyukan, dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat walafiat serta meraih predikat haji yang mabrur,” pungkasnya.

  RAN7 Diluncurkan di Garut: Eldy Supriadi Dorong UMKM Melek Digital dan Naik Kelas

Dengan semangat tinggi dari para jemaah, didukung oleh kesiapan maksimal dari pemerintah dan para petugas, Kloter 5 asal Garut siap menapaki perjalanan spiritual yang menjadi dambaan setiap muslim.

Sebuah perjalanan sakral yang bukan hanya tentang menunaikan rukun Islam kelima, tetapi juga menggali makna penghambaan yang sejati di hadapan Sang Khalik. (DK)

Tinggalkan Balasan