Jalan bergelombang seperti permukaan gunung kecil, dan saat hujan turun, jalan berubah menjadi kubangan lumpur berbahaya. Panjang kerusakan mencapai ratusan meter.
Ironisnya, meski kerusakan sudah berlangsung bertahun-tahun dan sering memakan korban pengendara yang jatuh, tak ada upaya nyata dari pihak desa maupun pemerintah kabupaten untuk memperbaikinya.
Warga menilai pemerintah hanya datang saat musim kampanye, menjanjikan perbaikan, tapi setelahnya, jalan dibiarkan rusak seperti biasa. “Kalau bukan karena warga tanam pisang, mungkin mereka tetap cuek bebek,” sindir salah satu warga lainnya.
Aksi tanam pohon ini diharapkan bisa membuka mata para pejabat yang selama ini abai. Warga menuntut agar jalan segera diperbaiki sebelum korban terus bertambah dan nyawa melayang sia-sia di jalan berlubang.
Perlu diketahui, sampai berita ini terbit pihak pemerintah desa/Kades belum menjawab saat dikonfirmasi awak media. (****)















