Bojonegoro – Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Edi Susanto, memimpin Forum Sinergi dan Evaluasi di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Kamis, 6 November 2025.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh jajaran Dinsos ini berfokus pada evaluasi penyerapan anggaran tahun 2025 dan penekanan khusus pada akurasi data untuk pengentasan kemiskinan.
Kepala Dinas Sosial Bojonegoro Agus Susetyo Hardiyanto melaporkan bahwa realisasi anggaran Dinsos per 31 Oktober 2025 telah mencapai Rp111,5 miliar dari total pagu Rp169,7 miliar, atau setara 65,69%.
Dinsos menargetkan penyerapan akhir tahun 2025 akan mencapai 72%. Realisasi difokuskan pada program Bantuan Sosial (Bansos), termasuk BLT Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), serta persiapan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD) dan Bansos Kemiskinan Ekstrem di akhir tahun ini.
Wakil Bupati dan Sekda secara tegas menyoroti tantangan utama dalam intervensi kemiskinan, yaitu perlunya sinkronisasi data antara data lokal dan nasional.
Sekda Edi Susanto menjelaskan adanya perbedaan signifikan antara Data Mandiri Kemiskinan Daerah (DAMISDA) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Nasional (DTSEN).
“Kami harapkan intervensi program harus mengacu pada satu data. Jika data DAMISDA tidak sama dengan DTSEN, maka perlu diverifikasi lapangan. Hal ini demi memastikan program pengetasan kemiskinan benar-benar tepat sasaran,” ujar Sekda Edi Susanto.














