Lamongan | MMC – Meskipun baru selesai pengerjaanya, Pembangunan jalan dengan kontruksi rabat beton Desa Waruwetan, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan Jawa Timur, diduga gagal kontruksi, pasalnya saat ini, jalan tersebut sudah mulai mengelupas hingga retak – retak, padahal baru sekitar dua minggu selesai pengerjaan.
Kegagalan Kontruksi adalah hal yang mungkin terjadi di setiap kegiatan konstruksi.
Bahkan hal ini sudah dicantumkan dalam undang-undang No.19 tahun 1990 tentang jasa kontruksi yang mensyaratkan agar kegagalan bangunan dimasukkan didalam kontrak agar bisa menjaga asas keadilan.
Faktor penyebab kegagalan konstruksi ini pada dasarnya sangatlah luas tergantung aspek yang dilihat.
Mulai dari pelaksanaan proyek yang tidak benar, sistem pengawasan, kerusakan peralatan, instalasi produksi tidak tepat, gangguan selama proyek hingga berbagai faktor alam yang menyebabkan kerusakan jalan.
Bentuk dan penyebab kerusakan jalan yang terjadi di ruas jalan bentuknya pun sangat beragam, mulai dari retak-retak (cracking), lobang-lobang (pothole), bergelombang (corrugation) hingga membentuk alur cekungan jejak roda kendaraan (rutting) dan genangan di permukaan jalan (bleeding). Berikut ini terdapat 5 faktor penyebab perkerasan jalan mengalami kegagalan karena faktor alam.
Selain itu kegagalan kontruksi rentan terjadi apabila dalam pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai spesifikasi Tehcnik dan rencana anggaran biaya (RAB).
Seperti Pengerasan Jalan Rabat Beton Desa Waruwetan Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan, dari sumber yang dapat dipercaya mengatakan pengecoran rabat beton tersebut baru sekitar dua minggu selesai dikerjakan, namun saat ini sudah mulai muprul, mengelupas, hingga retak.