Sementara itu, pelatihan manajemen SPBE difokuskan pada peningkatan kompetensi dan literasi digital ASN, guna memperkuat pemahaman terhadap pentingnya integrasi satu data antara pemerintah pusat dan daerah.
Peserta juga diharapkan mampu menyusun rencana aksi penerapan SPBE sesuai kebutuhan instansi masing-masing.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Pusat Pengembangan Kompetensi Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada.
Materi yang diberikan mencakup pengantar sistem informasi geografis, manajemen data sektoral, transformasi digital berbasis data, manajemen risiko dan perubahan, hingga praktik terbaik penerapan SPBE.
Bupati Bojonegoro menegaskan pentingnya hasil pelatihan ini untuk menjadi dasar dalam peningkatan kualitas layanan publik di era digital.
“Semua informasi kini berbasis digital. Dengan data yang akurat dan terintegrasi, pemerintah dapat mengambil keputusan yang lebih cepat, tepat, dan berpihak pada masyarakat,” pungkasnya. (Pro/Dik)















