“Yang lebih mengherankan lagi, yang melakukan penarikan dana dan membuat laporan terhadap penggunaan anggaran adalah sang direktur itu sendiri,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia sangat berharap direktur tersebut dapat segera diganti dengan sosok yang lebih layak. Karena menurutnya, beberapa waktu yang lalu kepala daerah sudah menjanjikan segera melakukan pergantian direktur.
“Tanggal 5 agustus lalu, bupati janji akan ganti direktur. Dimana, bupati meminta waktu 2 minggu. Tapi ini sudah tanggal berapa, hingga hari ini belum juga ada informasi pasti,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Elisabeth fransiska tenaga medis yang juga adalah mantan bendahara RSUD mengatakan bahwa mereka sangat berharap besar kepala daerah bisa melihat kejadian yang ada. Jangan pernah mengorbankan pelayanan kesehatan di dalam sebuah kepentingan.
“Jangan pernah bermain dengan kesehatan ataupun nyawa masyarakat,” pintanya. (Linthon)















