Menurut Didik, pemberitaan media online beberapa hari terakhir yang mengangkat dugaan mafia solar semakin memperkuat adanya indikasi praktik atau prilaku menyimpang yang merugikan masyarakat luas.
“Kami berharap aparat dan instansi terkait segera turun tangan dan menertibkan oknum-oknum yang mempermainkan distribusi BBM bersubsidi,” lanjut pria yang juga pemimpin media online di Bojonegoro iini.
Didik alias Saprol panggilan famoliarnya, yang juga seorang Paralelagal, LBH JP Nusantara yang berkantor di Sidoarjo menilai, tindakan seperti ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mengganggu stabilitas ekonomi daerah.
“Kalau dibiarkan, masyarakat kecil dan pengusaha transportasi seperti kami yang paling dirugikan. Pemerintah harus tegas,” pungkasnya.
Fenomena antrean panjang di SPBU wilayah Bojonegoro kini menjadi sorotan publik. Banyak pihak mendesak aparat penegak hukum dan instansi terkait agar segera mengusut tuntas dugaan peredaran solar bersubsidi yang diselewengkan oleh oknum mafia. (***)















