Madura  

Kisah Pilu Seorang Anak Dibangkalan Mendapat Perlakuan Tidak Baik Dari Neneknya Sendiri

Ket foto; ilustrasi

Bangkalan ||MMCMadura, Di sebuah sudut kampung Nangger Sattowan, kecamatan Kota Bangkalan terdapat kisah pilu yang tak seharusnya terjadi. Melati, seorang anak di bawah umur, menjadi korban kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan oleh neneknya sendiri, Surayah. Setiap hari, tangisan dan jeritan Melati menjadi saksi bisu atas penderitaan yang ia alami.

“Otak saya capek dimarahi terus,” ujar Melati dalam sebuah jeritan penuh kepedihan yang menyayat hati. Lebih dari sekadar kata-kata, jeritan itu adalah seruan akan pertolongan.

Kekerasan terhadap anak, baik fisik maupun verbal, merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia. Anak adalah generasi penerus bangsa yang membutuhkan perlindungan, kasih sayang, dan bimbingan yang penuh empati.

Namun, apa yang terjadi pada Melati justru sebaliknya. Tindakan kekerasan yang ia alami tidak hanya melukai tubuhnya, tetapi juga merusak mental dan emosinya. Dampaknya tidak hanya dirasakan saat ini, tetapi dapat membekas hingga ia dewasa.

Tinggalkan Balasan