“Jika perempuan Sidoarjo bersemangat turun langsung, maka banyak persoalan dapat segera diatasi. Musrenbang Perempuan ini bukan sekadar forum usulan, melainkan bukti komitmen bersama dalam pembangunan yang setara,” ujarnya.
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo, Heni Kristiani, menjelaskan Musrenbang Perempuan berfungsi memfasilitasi proses penyelarasan kebutuhan pembangunan dari desa, kelurahan, kecamatan hingga kabupaten.
Usulan yang muncul akan dipadukan dengan rencana kerja perangkat daerah (Renja OPD) dan menjadi bahan pemutakhiran RKPD yang mengacu pada RPJMD.
“Kegiatan ini memastikan aspirasi perempuan benar-benar tercermin dalam prioritas pembangunan daerah. Harapannya, hasil yang dirumuskan mampu menjawab isu-isu strategis sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya perempuan,” tutup Heni.
Forum Musrenbang Perempuan 2025 ini dihadiri sejumlah organisasi perempuan, di antaranya Ketua Persatuan Istri DPRD, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Ketua Bhayangkari, Ketua Jalasenastri, Ketua Pia Ardhya Garini.
Kemudian Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Ketua Dharma Yukti Karini, hingga Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sidoarjo. Hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, yang turut menjadi narasumber.
Dengan keterlibatan berbagai pihak, Musrenbang Perempuan diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi perempuan dalam mendorong program inovatif yang responsif terhadap kebutuhan perempuan serta berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga dan masyarakat. (Sis)















