Ket Foto; Lailatus Sufla didampingi kepala sekolah, Moh. Imron dan guru, saat menerima leptop dari Kades Karang gayam.
Bangkalan – Madura.MMCNews.id – Sebuah peristiwa menarik terjadi di sebuah desa di Bangkalan Madura. Seorang Novelis belia, Lailatus Sufla, asal dusun Bendungan Desa Karanggayam Kec Blega Kab Bangkalan Madura yang kebetulan duduk di sekolah Madrasah Aliyah (MA) Darul Muttaqin Kelas XII sudah dua kali berkarya dan sudah diterbitkan menjadi sebuah buku yang diterbitkan oleh Firas Media.
Atas pencapaiannya, Lailatus Sufla mendapatkan apresiasi berupa hadiah Laptop dari kepala desa Karanggayam. Di balai desa pada Rabu (21/02/24).
Leptop itu dihadiahkan untuk menjadi penunjang agar Lailatus Sufla terus berkarya dan mengembangkan bakatnya sebagai novelis.
Kepala desa yang terbilang muda dan menganggap penting sebuah karya, Asdiri M.Ed, mengungkapkan ia sangat senang dan bangga terhadap warganya yang terbilang belia itu. Menurutnya, pencapaiannya sangat luar biasa dan sudah sepantasnya dapat dukungan dari semua pihak, baik keluarga, teman serta lingkungan.
“Ini warga saya yg masih terbilang belia sudah menjadi novelis dan ada yang melirik untuk menerbitkan karyanya menjadi sebuah buku. Saya senang dan bangga semoga bisa menjadi daya tarik serta lewat karyanya bisa memperkenalkan desa Karanggayam pada masyarakat luas.
“Saya sangat mengapresiasi dengan membelikan sebuah leptop agar Lailatus Sufla lebih mudah berkarya.” Kata kades berparas tampan itu.
Dikatakan Asdiri, sebelumnya Sufla menulis dengan sebuah HP yang sederhana dan penuh keterbatasan. Selain itu Sufla sering dimarahi orang tuanya disaat pegang HP, mungkin orang tuanya menganggap Sufla sedang bermain saja. Sufla sendiri menurut Asdiri menjalani kehidupan sehari-hari seperti anak pada umumnya, membantu orang tua, bertani dan mengambil rumput.
“Sufla ini mampu menyelesaikan novelnya dengan sebuah HP. Dia kehidupannya sama seperti gadis kampung lainnya. Mengambil rumput dan membantu orang tuanya bertani menanam kacang. Saya salut semoga bisa mengangkat derajat keluarganya dan menjadi pengaruh positif bagi kehidupan di desa karanggayam. Menjadi daya tarik temen temenya untuk menjadi seorang penulis.” Kata Asdiri.