“PTBA melalui Tim Kota Wisata (Kowis) berupaya menjadikan Tanjung Enim menjadi tujuan wisata dengan dibangunkan destinasi wisata. Ada museum batubara, Mini Zoo And Jogging Track, Waterpark, pedestrian, dan tidak lama lagi ada Botanical Garden,” kata Yuhendri saat membuka acara.
Keberhasilan PTBA dalam menyulap tambang menjadi destinasi wisata itu berkaca dari Sawahlunto di Sumatera Barat. Awalnya banyak yang berpikir Sawahlunto akan menjadi kota hantu karena tambang batu bara PTBA di sana tidak beroperasi lagi.
Tetapi berkat langkah-langkah PTBA mempersiapkan Sawahlunto menjadi destinasi wisata, kota tersebut kembali ramai. Kini Kota Sawahlunto dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
“PTBA adalah BUMN harus bermanfaat untuk masyarakat sekitar perusahaan. Melalui kegiatan workshop ini, saya berharap para peserta nantinya lebih kreatif dan aktif lagi mengeksplorasi potensi wisata yang ada untuk mempromosikannya di media sosial masing-masing,” imbuhnya.
Kegiatan tersebut disambut positif oleh Budayawan sekaligus Tokoh Masyarakat Tanjung Enim, Papang Arpa. Dia mengajak anak-anak muda untuk lebih aktif lagi menggali budaya lokal yang berpotensi untuk mendukung pariwisata.
Menurutnya, banyak kesenian lokal yang terus berkembang, mulai dari reog, gitar tunggal, antan delapan, dan lainnya. Semuanya sangat berpotensi namun masih belum semua dieksplorasi lebih dalam.
“Masing-masing masyarakat punya peran untuk ikut mendukung program Tanjung Enim menjadi kota tujuan wisata. Dapat dimulai dari tingkat keluarga, salah satu upaya dengan menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing, itu sudah berkontribusi pada pembangunan kota Tanjung Enim menjadi tujuan wisata,” tegasnya.(Aan_)















