Boven Digoel, Mmcnews – Proyek pembangunan jalan penghubung antara Distrik Kombay ke Distrik Firiwage senilai Rp. 7,2 miliar dan proyek pembangunan ruas jalan Dema- Fefero senilai Rp. 6 miliar di Kabupaten Boven Digoel mendapat sorotan tajam. Pasalnya, laporan proyek serta dana pengawasan proyek sebesar Rp. 309,2 juta di situs LPSE Boven Digoel telah selesai, namun hasilnya nihil. Yang jika ditotalkan berjumlah lebih dari Rp. 13 miliar.
Irwan Ahmad, Kepala Sub Bidang Ekonomi Bappeda Boven Digoel, menyampaikan bahwa masyarakat melaporkan kepada pihaknya tidak ada tanda-tanda pekerjaan infrastruktur yang dilakukan di wilayahnya.
“Nah, ini menimbulkan pertanyaan serius terkait transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik dalam proyek-proyek pembangunan oleh PUPR,” ucapnya kepada awak media setelah mengikuti Musrembang tingkat kabupaten di aula gereja di sekitar Kampung Timur pada 6 Maret 2024 lalu.
Masyarakat melaporkan bahwa tidak ada tanda-tanda pekerjaan infrastruktur yang dilakukan di daerah mereka, menimbulkan pertanyaan serius terkait transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik dalam proyek-proyek pembangunan.
Irwan menunggu laporan dari pihak PUPR untuk menjelaskan keadaan tersebut, sementara dari 16 OPD yang mengelola dana otsus, hanya PUPR yang belum memberikan laporan pekerjaannya sejak 2023.
