Demi Jadi TNI, Lebih dari 60 Pemuda Tinggal Berdesakan di Sebuah Rumah

Merauke, Mmcnews – Di sebuah rumah kontrakan sederhana berukuran 7×12 meter di Distrik Tanah Miring SP1, kisah perjuangan luar biasa sedang berlangsung. Lebih dari 60 pemuda asal Kabupaten Boven Digoel tinggal bersama di dalamnya. Mereka datang jauh-jauh dari kampung, membawa satu harapan besar: menjadi prajurit TNI.

Bagi mereka, rumah kecil itu adalah tempat berteduh dari kerasnya perjuangan hidup. Ukurannya jelas tak layak menampung puluhan orang, namun dengan patungan seadanya, mereka membeli terpal dan membangun tambahan ruang di samping rumah. Dinding dari kayu dan atap terpal menjadi tempat istirahat setelah hari-hari panjang menempuh proses seleksi.

Yosias Forki, salah satu pemuda asal Kampung Bomakia Kabupaten Boven Digoel, menceritakan bahwa mereka tidur sangat rapat, tak jarang harus bergantian jika tak cukup tempat. “Yang penting tidak tidur di luar lagi. Dulu waktu baru datang, beberapa teman sempat tidur di emperan toko,” tuturnya pelan.

  Gelar Musdes Bentuk Koperasi Merah Putih, Muhadi Ajak Masyarakat Sinergi dan Majukan Desa Mejuwet

Masing-masing dari mereka membayar Rp150 ribu untuk bisa menempati kontrakan itu. Uang yang mereka kumpulkan berasal dari kampung—dari jerih payah keluarga yang menggantungkan hidup pada hasil kebun dan pekerjaan serabutan.

Kebutuhan makan pun mereka tanggung bersama. Apa yang ada, itulah yang dimakan. Kadang hanya nasi tanpa lauk. Namun tak satu pun dari mereka mengeluh. Justru, semangat mereka untuk lolos menjadi anggota TNI semakin besar.

Tinggalkan Balasan