Selain itu, di lahan seluas kurang lebih 5 hektare di sekeliling Gedung Diklat akan dibangun gedung Sekolah Rakyat sekaligus asrama siswa, rumah tinggal guru, dan wali siswa untuk program Sekolah Rakyat pada gelombang berikutnya. Kerjasama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Pekerjaan Umum akan sangat terlihat dalam program ini.
Kehadiran Sekolah Rakyat di Bojonegoro menjadi peluang besar bagi masyarakat, khususnya anak-anak dari keluarga tidak mampu, untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas tanpa biaya. Selain itu, program ini juga akan berdampak pada pengembangan wilayah melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penguatan nilai kebangsaan, dan pemberdayaan sosial ekonomi jangka panjang. Bagi keluarga yang anaknya terpilih menjadi siswa dalam Sekolah Rakyat ini, akan mendapatkan benefit lain seperti perbaikan tempat tinggal, pemberian modal usaha, dan pelatihan guna menunjang perbaikan ekonomi keluarga secara menyeluruh.
Bergabungnya Bojonegoro dalam rintisan Sekolah Rakyat, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung agenda nasional pengentasan kemiskinan dan investasi jangka panjang di bidang pendidikan.
“Dengan ini maka Kabupaten Bojonegoro akan menjadi daerah ke 66 (dari 100 daerah) yang mendukung terlaksananya Sekolah Rakyat.” ujar Ibu Wakil Bupati menutup pertemuan tersebut.















