MMCNEWS.ID | Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan menggelar kegiatan restocking atau penebaran benih ikan di Sungai Mrican Kanan, Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (12/11) pagi, dihadiri langsung oleh Pj. Bupati Jombang Teguh Narutomo yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Wignyo Handoko, M.Si., bersama Ny. Irnie Victorynie Teguh Narutomo S.Pd., M.Pd., PHD., Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang yang juga Ketua Forikan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Nur Kamalia, S.K.M., M.Si, Plt Camat Megaluh dan Forkopimcam beserta Kepala Desa setempat.
Sebanyak 10 ribu benih ikan dari berbagai jenis ditebar ke Sungai Mrican dalam kegiatan ini. Penebaran benih ikan ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi penurunan populasi ikan akibat penangkapan yang berlebihan dan kerusakan habitat. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Nur Kamalia, S.K.M., M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah dalam mengimplementasikan ekonomi biru, yaitu pengelolaan sumber daya laut dan perikanan secara berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Jombang pada kesempatan tersebut menyerahkan bantuan benih ikan untuk restocking Desa Megaluh ikan wader 5000 ekor, tawes 4000 ekor, gurami 1000 ekor, juga hibah sarpras alat tangkap berupa 10 paket alat pancing bagi Kelompok Nelayan KUB Sekar Mulyo Desa Turipinggir Kecamatan Megaluh.
“Dengan kegiatan restocking ini, kita berharap populasi ikan di Sungai Mrican Kanan, Megaluh dapat kembali pulih dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Sebanyak 10 ribu benih ikan kita tebar mulai dari ikan gurami, wader, tawes,” tutur Nur Kamalia.
Selain kegiatan restocking, acara ini juga dimanfaatkan untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya perairan kepada masyarakat oleh narasumber dari Polres dan DKP Provinsi Jawa Timur. Masyarakat diimbau untuk menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan dan menghindari praktik penangkapan ikan yang merusak.
