Bojonegoro, – Empat Perwakilan yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Ngampel Mendatangi Kantor Kecamatan Kapas untuk Mengadukan Persoalan di Desa nya. Terkait Tukar Guling Tanah Kas Desa (TKD). dan Pengelolaan Sewa Lahan TKD serta Mandeknya Pembangunan Masjid yang Sudah Beberapa Tahun Terakhir Masih Menjadi Polemik.
Hal itu dilakukan setelah Forum Masyarakat Ngampel ber kirim surat ke berbagai Instansi terkait belum ada respon dan tindakan tefkait aduanya.
Dalam kesempatan tersebut, salah seorang perwakilan menyampaikan bahwasanya Forum Masyarakat Ngampel ingin kemajuan desa nya dan berharap pihak pemerintah desa atau kepala desa bisa memahami itu.
Selain kesejahteraan masyarakat, Parmo selaku Ketua Forum Masyarakat Ngampel meminta transparansi dan keterbukaan publik dalam pengelolaan anggaran.
“Kami butuh transparansi. Apakah warga tidak boleh tahu terkait anggaran di desa,” ujar dia dihadapan Camat. Pada Selasa (28/10/2025).
Pihaknya juga menyoroti TKD Tanah Kas Desa yang berada di perempatan lampu merah. Bahwa disitu patut di duga adanya penyalah gunaan jabatan dan wewenang melampaui batas.
“Kami juga ingin mengetahui pengelolaan tanah kas desa di perempatan lampu merah jln veteran. Kami melihat dan mempunyai bukti bahwa ada yang salah terkait kontrak sewa lahan yang melampaui batas jabatan kades,” ungkapnya.
Lebih jauh Forum Masyarakat Ngampel, secara tegas meminta pihak pemdes dalam hal ini kepala desa untuk membubarkan panitia masjid lama dan membentuk ke panitiaan baru, agar segera dapat solusi jalanya pembangunan masjid ke depan.
Sementara itu, Camat Kapas, Zenny saat menerima Forum Masyarakat Ngampel mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengkomuikasikan persoalan ini dengan pihak pemdes Ngampel.
Kendati demikian, menurut Zenny, yang sudah tercatat akan menjadi pertanyaan saat nantinya bertemu Kades Ngampel.















