Infrastruktur Dana Desa di Jombang Retak Dini, Kualitas Proyek Rabat Beton di Kedungturi Disorot

  • Bagikan
Oplus_131072

MMCNEWS.ID | Pembangunan jalan lingkungan di Dusun Turi III, Desa Kedungturi, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, kembali memicu pertanyaan besar mengenai kualitas dan pengawasan proyek infrastruktur desa. Proyek rabat beton senilai Rp103.000.000 yang dikerjakan menggunakan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 kini menuai sorotan lantaran kondisinya telah mengalami keretakan parah, padahal baru saja rampung beberapa waktu lalu.

​Pantauan di lokasi pada Rabu (12/11/2025) menunjukkan, retakan tampak merata hampir di setiap meter sepanjang jalan. Tak hanya itu, di beberapa titik, material konstruksi seperti batu dan besi tulangan bahkan terlihat mencuat ke permukaan beton.
​Jalan rabat beton ini memiliki dimensi panjang 160 meter, lebar 3 meter, dan tebal 12 sentimeter.

  Dandim Jombang, Kualitas Air Dapur SPPG Bukan Sekadar Kebersihan, Tapi Wujud Nyata 'Bela Negara'

 

Pelaksanaan proyek ditangani oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Kedungturi dengan Kepala Desa, Sugito, tercantum sebagai penanggung jawab. Kerusakan yang terlampau cepat ini secara otomatis menimbulkan kekhawatiran serius warga akan daya tahan dan manfaat jangka panjang infrastruktur yang vital bagi akses mereka ke sawah dan sekolah.

​​Kerusakan dini ini diperkirakan warga sebagai indikasi lemahnya kualitas campuran material beton. Salah seorang warga, yang enggan disebut namanya, menuturkan bahwa kerusakan tersebut tidak seharusnya terjadi secepat ini jika pengerjaan betul-betul sesuai standar teknis.

​Kecurigaan ini diperkuat oleh kesaksian warga lain yang melihat proses pengecoran tanpa penggunaan alat pemadat beton atau vibrator sebagaimana mestinya. “Dulu pas dikerjakan, kami lihat alatnya sederhana saja. Tidak ada alat getar untuk meratakan beton. Mungkin itu juga yang bikin gampang retak,” ungkapnya.

  Kapolres Jombang Hiasi Pensiun Anggota Polri dengan Tradisi Unik dan Penuh Makna

​Keretakan melintang hingga pecah di tepi jalan menjadi bukti nyata yang dikhawatirkan warga akan diperparah saat musim hujan, di mana air dapat menyusup ke celah retakan dan mempercepat kerusakan jalan.

​​Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Desa Kedungturi, Sugito, membenarkan adanya keretakan. Namun, ia berdalih bahwa kerusakan tersebut bukan akibat kualitas buruk, melainkan disebabkan oleh faktor eksternal, yakni sering dilalui kendaraan roda empat hingga truk kecil pengangkut hasil panen.

​“Masalahnya, jalan itu sering dilalui kendaraan roda empat bahkan truk kecil yang mengangkut hasil panen. Padahal, jalan itu sebenarnya diperuntukkan bagi kendaraan ringan,” jelas Sugito di kantor desa,

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan