BOJONEGORO | MMCNEWS – Rekrutmen calon Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan yang dilakukan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dipertanyakan banyak pihak.
Pasalnya, tes CAT maupun tes wawancara yang digelar oleh Bawaslu Bojonegoro dinilai banyak pihak tidak mencerminkan asas transparansi dan kental aroma permainan dalam penentuan 6 besar sampai terpilihnya 3 orang anggota panwascam.
Dari informasi yang berhasil dihimpun media , ada salah satu nama yang telah dinyatakan lulus tersebut diduga kuat tidak pernah memiliki pengalaman di bidang penyelengaraan pemilu ditingkat terbawah sekalipun.
Salah seorang peserta calon anggota Panwaslu Kecamatan yang enggan namanya dipublikasikan mengatakan, dengan menerapkan metode CAT tersebut mestinya lebih baik, karena penilaian menjadi lebih transparan.
“Kalau mengunakan sistim CAT itu langsung keluar nilainya kayak di CPNS, ada layar besar dipampang diluar ruang tes, jadi para peserta bisa tahu nilainya masing-masing dan berada peringkat berapa. Harusnya begitu mengapa harus tunggu 3 hari baru diumumkan,” ungkapnya, Kamis (27/10/2022).
Ia menduga ada permainan nilai hasil pengumuman CAT di Bawaslu Bojonegoro, karena ia mengetahui perolehan nilai salah satu peserta diwilayahnya berada dibawah nilainya, namun dinyatakan lolos test CAT.