“Target kita bukan hanya penyerapan anggaran, tetapi bagaimana program dan kegiatan yang dilakukan benar-benar memberi nilai dan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Bupati Setyo Wahono dalam sambutannya.
Bupati juga menekankan bahwa penanganan kemiskinan membutuhkan sinergi lintas sektor, baik antar-OPD, pemerintah desa, maupun dunia usaha, akademisi, dan organisasi masyarakat. “Kemiskinan tidak bisa diatasi sendiri oleh pemerintah. Harus ada sinergi, keterbukaan, dan kolaborasi dari semua pihak agar hasilnya lebih berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam laporannya, Kepala BKPP Kabupaten Bojonegoro menyampaikan bahwa pelatihan LEANS ini dirancang sebagai upaya penguatan kompetensi dan kepemimpinan ASN, sekaligus wadah untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal sinergi lintas sektor. Penanganan kemiskinan tidak bisa hanya dilakukan oleh unsur pemerintah saja, tetapi juga perlu melibatkan pihak swasta, akademisi, NGO, hingga perusahaan-perusahaan besar melalui program CSR,” ujar Kepala BKPP dalam laporannya.
Pelatihan LEANS ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui BKPP dalam membangun kepemimpinan ASN yang kolaboratif, adaptif, dan berorientasi pada keberlanjutan, guna mendukung target penurunan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Pro/Dik/Red)