” Kalau sumbangan berupa uang dari kepala desa sendiri baik dari bapak PJ bupati Bangkalan tidak ada, ini saya kerja atas inisiatif sendiri dan minta amal amal itu untuk bayar pekerja dan segala macam itu.” Ungkap bang mayor pada media ini, Minggu sore (11/08/24).
Pria asal sreseh itu mengaku jalan berlubang yang ia kerjakan itu dimulai dari pohon asem Jawa sebelahnya pondok sampai keselatan sepanjang jalan itu dirinya memastikan itu swadaya.
” Saya yang kerja pak saya pastikan itu bukan dari pemerintah, bahkan ada temen yang bilang kalau dana saya akan diganti nantinya. Sampai sekarang tidak ada. Saya kerja itu empat bulan pak mulai dari bulan puasa sampai bulan kemaren, pak camat Blega, pak camat Modung tidak ada kasih dana pak, memang ada sebagian Utara ada yang drop bahan dan wales bagian utara” Tegas bang mayor.
Sementara itu Camat Blega, Komari saat dikonfirmasi membenarkan kalau perbaikan jalan Blega – Kedungdung itu merupakan swadaya masyarakat pihaknya memastikan tidak ada aliran dana dari pemerintah kabupaten Bangkalan.
” Itu murni swadaya dari masyarakat, PJ bupati mengumpulkan para pengusaha bupati minta tolong kerjasamanya, karena dana tidak ada dan diusulkan di Dana alokasi Khusus (DAK).” Ungkap Komari.
Ditambahkan Komari, pihaknya memastikan Pj bupati pernah mengecek lokasi itu saat malam hari dan ditemui beberapa kepala desa dan para penambang mendatangkan batu dan diwales mulai dari sebelum keramat kambeng sampai ke paeng.
“saya memantau walesnya dari penambang kabupaten artinya masyarakat bekerjasama minta amal amal dikerjakan dan pengusaha tambang memperbaiki dengan csr nya itu. Bukan penambang Blega pak, penambang dari Tanjung bumi. PJ Bupati minta CSR nya.” Pungkas Komari saat dihubungi melalui telephone.
(Man)