Boven Digoel, Mmcnews — Kunjungan menteri kabinet Merah Putih ke Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, yang direncanakan pada Sabtu (7/6), akan berlangsung tanpa melibatkan wartawan lokal dalam peliputan resmi. Keputusan tersebut menimbulkan kekecewaan dari kalangan pers daerah yang merasa diabaikan dalam momen penting kenegaraan.
Dalam pelaksanaan kunjungan tersebut, panitia hanya menyediakan tiga slot peliputan resmi yang semuanya diberikan kepada humas dari Pemda, Polres, dan Kodim setempat. Wartawan lokal tidak diberikan akses resmi untuk melakukan peliputan langsung di lapangan.
Alih-alih diberi kesempatan meliput secara langsung, wartawan lokal hanya diarahkan untuk mengambil berita rilis dari ketiga humas tersebut sebagai satu-satunya sumber informasi resmi. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan hilangnya independensi dan fungsi kontrol jurnalistik di daerah.
Lebih lanjut, ketiga humas tersebut diketahui menuliskan diri bukan sebagai bagian dari kehumasan, melainkan menggunakan label “MEDIA” dalam daftar peliputan. Fakta ini terungkap melalui grup WhatsApp koordinasi kunjungan yang juga diikuti oleh awak media lokal. Tindakan ini dinilai membingungkan dan merendahkan profesi jurnalistik yang selama ini dijalankan secara independen dan profesional oleh wartawan lokal.















