MMCNEWS, Lahat – Sumsel ; 26 November 2025.
Terkait Program unggulan Bupati lahat Bursah Zarnubi. SE pada Bantuan sapi sebanyak 468 Ekor Tahun Anggaran 2025 Sebesar Rp 6.526.000.000,- yang di Alokasikan pada Satuan Kerja Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Lahat di sinyalir Anggaran tersesebut di MARK -UP


Menurut Sumber yang dapat dipercaya inisial (P) mengatakan kepada awak media ini Anggaran Pengadaan Bibit Sapi Bali tersebut kuat adanya indikasi Korupsi pasal nya dari Harga Pembelian SAPI yang dianggarkann dibandingkan dengan harga di Pasaran pada beberapa Peternakan Jewan Sapi sangat berbeda jauh dengan harga Pagu Anggaran Pengadaan Sapi tersebut : dari RAB yang di alokasikan yakni :
1- Sapi Bali bibit betina tinggi Gumba 102-104 Cm ;Sfekasi hewan Ternak sebanyak 396 ekor x dengan Anggaran sebesar rp13. 500.000 /Ekor Total = Rp 5.346.000.000,-
2- Sapi Bali Bibit Betina tinggi Gumba 102-104 Cm ;Sfekasi Hewan ternak sebanyak 20 Ekor x dengan Anggaran sebesar rp13. 500.000,-/Ekor Total = rp 270.000.000 –
3-Sapi Bali Bibit Jantan tinggi Gumba
105-110 Cm ; Sfekasi hewan ternak sebanyak 8 ekor x dengan Anggaran sebesar Rp 17.500.000,-/ Ekor Total = rpn 140. 000.000″_
4- Sapi Bali bibit Jantan tinggi Gumba 105-110 Cm; Sfekasi hewan ternak sebanyak 8 ekor x dengan Anggaran sebesar Rp 17.500.000,-/ Ekor Total = Rp. 770.000.000,_
Ada nya dugaan Mark Up dana Anggaran Pengadaan Sapi untuk pembelian Sapi Bali Bibit betina diusia 2(Dua)Tahun harga dipasaran berkisar rp 10.000.000,_ dan harga pembelian Bibit sapi Bali jantan Usia 18 bulan berkisar Rp 15;juta,ini sudah termasuk jaminan untuk dijadikan bibit atau semen beku jika mengacu kepada Harga Bibit Sapi Bali di BPTU HPT Denpasarmalah lebih Cenderung lebih rendah dibandingkan harga umum di masyarakat. (termasuk PPN).


Dugaan ada kejanggalan lain disaat Jadwal Pengukuran Sfekasi pada SAPI dilokasi Kandang Karantina yang berlokasi di Desa Muara Siban Kecamatan Pulau Pinang kabupaten lahat para awak media sempat diprotes oleh penjaga kandang Sapibdengan alasan berpura pura Mempertanyakan Legelitas, izin memasuki lokasi kandang keberadaan awak media yang meliput untuk mengambil Fhoto, Video untuk Dokumentasi
aneh nya ada juga Penjaga Kandang izin mau mengambil photo salah seorang Awak media tanpa ada Alsan yang jelas, padahal Konteks nya ini Privasi dan Penjaga Kandang bukanlah merupakan Tugas seperti Jurnalis















