Gerakan pramuka, lanjut Kak Nurul Azizah saat membacakan sambutan Kak Adriyanto, memberikan pendidikan life skill, soft skill dan hard skill. Juga memberikan kecerdasan asosiasif yaitu kecerdasan spiritual, emosional, sosial intelektual dan fisik yang menjadikan postur ideal pramuka sebagai generasi pembawa perubahan untuk bangsa Indonesia.
“Sebagai organisasi pendidikan non formal, gerakan pramuka realitanya tidak hanya menangani character building tapi juga berperan aktif di bidang lainnya,” ujarnya.
Berbagai kegiatan juga dilaksanakan seperti penanaman pohon, pembersihan fasum (fasilitas umum), sarana ibadah dan sosialisasi hemat energi. Juga turut andil mewujudkan ketahanan pangan dengan membuat sekolah pertanian terpadu yang berkerjasama dengan FAO (Food and Agriculture Organization), yakni organisasi pangan dan pertanian milik PBB.
“Kami menyampaikan pada generasi muda agar melaksanakan kegiatan pramuka yang berkelanjutan, pengembangan program kewirausahaan, kontribusi pada pengembangan ekonomi nasional dan gerakan pramuka telah melakukan transformasi kurikulum agar bisa beradaptasi dengan kebutuhan masa kini dan yang akan datang,” jelasnya.
Lebih lanjut, dijelaskan, pramuka garuda adalah anggota muda gerakan pramuka yang telah mencapai kecakapan dan penghargaan tertinggi pada setiap golongan yaitu siaga, penggalang, penegak, pandega sebagai lambang kehormatan, kemandirian dan kekuatan yang diharapkan.
“Semoga tidak pernah lelah berkontribusi untuk Indonesia emas di 2045. Selamat Hari Pramuka ke-63, Satu Pramuka untuk Satu Indonesia. Jayalah Pramuka, Jayalah Indonesiaku,” terangnya.
Selanjutnya, dilakukan penyerahan penghargaan Dharma Bakti dan Penghargaan Perkembangan Media Gugus Depan se-Bojonegoro. Dilanjutkan penampilan kolosal kolaborasi, serta prosesi pelantikan dan pengalungan medali garuda secara simbolis. [cs/nn]


							












