LAMONGAN | MMC – Pasca Aksi debt collector terhadap pria asal Bojonegoro bernama Wahyudi yang nyaris kehilangan sepeda motornya saat melintas di kawasan lampu merah Rumah Makan Mira, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, pada Rabu (30/7/2025), Menuai polemik.
Pasalnya terkait insiden tersebut, sejumlah pengurus dan anggota Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) dari DPC Bojonegoro dan Lamongan akhirnya mendatangi Mapolsek Babat, Kabupaten Lamongan, pada Jumat (1/8/2025).
Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta klarifikasi terkait adanya dugaan konspirasi oknum anggota Polsek Babat dengan debt collector. Namun, kehadiran mereka tak disambut oleh pejabat utama Polsek.
Pantauan di lapangan, saat rombongan jurnalis tiba di Mapolsek Babat, Kapolsek Babat Kompol Chakim Aamrullah diketahui tidak berada di tempat karena sedang mengadakan hajatan di rumahnya.
Tak hanya itu, sejumlah Kanit Polsek yang biasanya berada di markas, juga tidak tampak. Informasi dari salah satu anggota menyebut bahwa para perwira tersebut memang sedang tidak piket.
Situasi ini pun memunculkan berbagai spekulasi dan tanda tanya besar di benak para jurnalis. Apakah ketidakhadiran serentak tersebut kebetulan semata, atau bagian dari upaya menghindari konfirmasi publik.
Karena para pimpinan tidak berada di tempat, rombongan jurnalis akhirnya ditemui oleh Kanit Provos Polsek Babat, Aiptu Mujiono.
Dalam pertemuan yang berlangsung cukup singkat itu, sejumlah pertanyaan kritis dilontarkan oleh anggota PJI terkait dugaan keterlibatan oknum polisi anggota Polsek Babat dengan para penagih utang.
Salah satu pertanyaan utama adalah, apakah benar Mapolsek Babat kerap dikunjungi oleh para debt collector.
Secara terbuka, Aiptu Mujiono mengakui bahwa dirinya mengetahui sering ada debt collector keluar masuk Mapolsek Babat.