Lamongan | MMC – Arogansi dan premanisme kembali menerpa insan Pers, di Lamongan Jawa Timur. Peristiwa tersebut dialami oleh Lutfi Hidayat, wartawan media Kontroversi Publik.
Kejadian bermula pada tanggal 29 Januari 2025, sekira pukul 12.40 WIB, ketika itu Lutfi (sapaan akrab wartawan Kontroversi Publik) sedang berboncengan dengan Mas Yoyon selaku Pemimpin Redaksi media online Kontroversi Publik, hendak berteduh karena hujan, lantaran tak hafal jalan, akhirnya nyasar ke jalan baru Desa Laren, Kecamatan Laren, dimana jalan tersebut baru selesai dicor rabat beton.
Lutfi bersama Mas Yoyon, berhenti sebentar di dekat jalan cor baru tersebut, karena ada telfon. Setelah selesai telfon dimatikan, tiba – tiba dari belakang muncul orang memakai kopyah putih dengan gigi agak tonggos, marah-marah tidak jelas.
“Gak usah moto-moto, iki cor garapan ku. Awakmu gak tau dipentungi wong Laren. Mireo (istilah jawa-red) ”. Yang artinya “Tidak usah memfoto-foto, ini rabat beton garapan saya. Kamu tidak pernah dipukuli orang Laren. Pergi sana,”. Bentak orang tersebut pada wartawan.
Kemudia mengambil batang besi dengan ujung gagang mirip kapak, yang akan dipukulkan kepada awak media Kontroversi Publik sembari mencengkeram kerah baju Lutfi.