Opini  

Peran Strategis SMSI dalam Mengawal Ketahanan Pangan Nasional

Oleh: Bambang S– Pimred dan Pemerhati Media

Pelantikan Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bojonegoro periode 2025–2028 bukan sekadar seremoni pergantian kepengurusan. Dalam konteks peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang mengusung tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”, acara ini menegaskan bahwa media siber memiliki peran krusial dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Ketahanan pangan bukan hanya soal produksi pertanian, tetapi juga mencakup bagaimana informasi seputar kebijakan, tantangan, serta solusi dalam sektor ini dapat tersampaikan kepada masyarakat. Di sinilah peran SMSI menjadi signifikan. Sebagai wadah perusahaan media siber, SMSI tidak hanya bertugas menyampaikan berita, tetapi juga harus berperan sebagai mitra strategis dalam membangun kesadaran publik akan pentingnya kemandirian pangan.

Tanggung Jawab Media Siber dalam Ketahanan Pangan

Di era digital, informasi memiliki pengaruh besar terhadap pola pikir dan kebijakan publik. Pers mampu membentuk opini masyarakat, termasuk dalam sektor ketahanan pangan. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah maraknya berita hoaks yang dapat mengganggu stabilitas sektor pertanian dan pangan. Misalnya, informasi yang tidak akurat mengenai krisis pangan atau kebijakan pertanian dapat memicu kepanikan, yang pada akhirnya berdampak pada harga dan distribusi bahan pangan.

SMSI, melalui jaringan media sibernya, memiliki tanggung jawab besar untuk menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan edukatif. Penyebaran informasi yang salah atau berlebihan bisa memperkeruh situasi. Oleh karena itu, media harus memastikan bahwa berita-berita yang disampaikan kepada publik berbasis data yang valid, tidak sekadar sensasional demi klik dan traffic.

Kolaborasi Media dengan Stakeholder Pangan

Kegiatan SMSI Bojonegoro dalam memperingati HPN 2025 dengan menabur benih ikan dan menyerahkan bibit tanaman kepada kelompok tani merupakan langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan. Ini membuktikan bahwa pers tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga dapat berkontribusi langsung dalam program pembangunan.

Tinggalkan Balasan