Bojonegoro – Struktur konstruksi bangunan rigid beton program Bantuan Keuangan Khusus (BKKD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk desa salah satunya menggunakan struktur kontruksi bangunan pondasi ‘strauss pile’ atau salah satu jenis pondasi yang dikerjakan tanpa peralatan mesin/dengan cara menggali tanah menggunakan alat bor auger.
Desa Ngemplak Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro di 2023 memperoleh alokasi dana BKKD senilai Rp. 1.035.952.500,- untuk pembangunan jalan rigid beton tahap 1 dan 2 dengan volume panjang 350 meter, lebar 4 meter dan ketebalan 0,2 meter. Dalam papan informasi disebutkan, waktu pengerjaan pada April – Agustus 2023 dengan pelaksana TPK Desa Ngemplak.
Pantauan awak media pada 30 September 2023, pengerjaan rigid beton BKKD di Dusun Wire Desa Ngemplak masih dalam pengerjaan. Tampak rigid beton tersebut menggunakan kontruksi strauss pile dengan panjang 80 cm. Namun itu hanya bersifat sementara dan sengaja ditinggal untuk mempercepat serta meneruskan penggalian. Dan saat ini pihaknya sudah menambah ukuran dan galian.
Disinggung terkait panjang besi strauss pile, Tim Pelaksanaan Kegiatan, Jefri Angga Reza mengatakan, strauss pile dengan panjang 1 m dan sudah sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB) proyek rigid Beton BKKD di Dusun Wire Desa Ngemplak.
“Sudah sesuai RAB, panjang Strauss 1 meter,” jelas Angga Reza saat dikonfirmasi awak media (02/10) sore.
Lanjut Reza, ia mengakui bila mana ada yang 80cm, dikarenakan ada batu. Dan itu bukan faktor sengaja, tapi untuk mempercepat pengerjaan makanya ditinggal dulu. Ia beralasan pada titik yang digali untuk strous ada benda padat (batu) yang sulit di hancurkan untuk mencapai 1meter (100cm). Namun pihaknya akan menggali lagi agar sesuai dengan rancangan.
“Ya ada yang 80cm, tapi itu hanya sementara nantinya akan diteruskan pengeboranya. Yang itu sengaja ditinggal untuk mempercepat pekerjaan lainya. Tapi tetap akan di sesuaikan dengan rancangan yang ada. Pada intinya kondisional,” jelasnya Senin (02/10/2023) dikediaman Kades.
Sementara itu, Kapala Desa Ngemplak, Desi Irawati saat dimintai keterangan, dirinya selalu mewanti-wanti Tim Pelaksana agar mengerjakan sebaik-baiknya.
Menurut Kades, usai adanya foto dan video yang beredar bahwa ada dugaan kesengajaan terkait pembangunan yang berlangsung ada pengurangan. Kades langsung sidak ke lapangan untuk segera memperbaiki.
“Kami selalu memantau dan meminta pihak pekerja mengikuti rancangan,” ujarnya. (Red).