Ket Foto ; istimewa
Bangkalan || MMCMadura, Robin warga tanah merah melaporkan staf Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Kwanyar ke Kepala Cabang BRI Bangkalan dikarenakan lambat menangani permintaan nasabah terkait sertifikat tanah yang menjadi jaminan kredit.
Dikatakan Robin, laporannya atas kekecewaan pelayanan yang diberikan staf bernama TF inisial. Masalah bermula saat ia meminta penjelasan terkait keberadaan sertifikat tanah milik mertuanya, yang dijadikan agunan pinjaman pada tahun 2016 silam. Hingga kini, sertifikat tersebut belum diproses ulang meski mertuanya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Kata Robin. Senin (18/11/24).
Diceritakan Robin, Dirinya Pada bulan September 2024 mendatangi kantor BRI Kwanyar. Kemudian TF yang bertugas menangani dokumen tersebut, meminta waktu dua minggu untuk mencarinya. Namun, hingga bulan November, belum ada kejelasan meski komunikasi dilakukan melalui WhatsApp.
“Waktu itu saya hanya menanyakan bagaimana mengenai sertifikat itu, namun TF minta waktu dua Minggu untuk mencarinya karena berkas itu termasuk berkas lama” Cerita Robin menjelaskan.
Hampir dua bulan Robin menunggu kabar baik dari TF terkait permasalahan yang sedang dihadapinya. Namun kabar tersebut juga tak kunjung datang. Akhirnya Robin berinisiatif menghubungi TF untuk memastikan kabar selanjutnya.
“Maaf sedang di proses pencarian berkas krn masuk ke berkas lama, pasti dikabari lg untuk tindak lanjutnya. Banyak yg harus dilayani dan semua jg harus cepat jd mohon bersabar. Ini adalah balasan TF terakhir bulan November tanggal 14 kemarin,” jelas Robin seraya menyodorkan HP nya.
Merasa diabaikan, hari itu juga Robin bersama rekannya mendatangi Kantor Cabang BRI Bangkalan untuk melaporkan keluhan ini sekaligus minta kejelasan tentang prosedur yang ada. Sayangnya, kepala cabang tidak berada di tempat, dan hanya sekretaris yang menerima laporan tersebut.
“Maaf pak saya tidak bisa memberikan komentar terhadap permasalahan ini, karena pimpinan sedang tidak ada, beri waktu kami, nanti saya hubungi lagi ,” kata sekretaris.