4 Gram Emas atau Mati: Upeti Maut Setiap 3 Hari di Tambang Emas Kawe Pegubin

Boven Digoel, Mmcnews – Di balik kilauan emas yang tersembunyi di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), tersimpan kisah-kisah pilu yang tidak sampai ke telinga publik. Kawe bukan sekadar titik terpencil di Papua — ia menjadi ladang harapan sekaligus tempat kematian bagi ribuan penambang rakyat yang mempertaruhkan nyawa demi secuil logam mulia.

Namun, yang mereka hadapi bukan sekadar kerasnya alam, tapi juga tekanan dan teror dari pihak-pihak tak dikenal yang kerap datang menagih “setoran” emas. Setiap tiga hari sekali, sekelompok orang muncul dan menuntut 3 hingga 4 gram emas dari tiap kelompok penggali. Satu lubang galian, satu setoran. Mereka mengaku sebagai bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), meski banyak yang mencatat bahwa mereka hanya bersenjatakan parang dan busur panah.

  Bupati Gelar Audensi, BULOG Bojonegoro Komitmen akan Membeli Gabah Petani dengan Harga Resmi

Hal ini memunculkan pertanyaan besar: apakah benar mereka KKB, atau hanya warga lokal yang menjadikan nama itu sebagai alat pemerasan?

Meski identitas mereka simpang siur, ketakutan yang mereka bawa sangat nyata. Para penambang tak punya banyak pilihan selain menyerahkan hasil kerja keras mereka demi keselamatan jiwa.

Tragedi paling memilukan terjadi baru-baru ini. Rentetan kekerasan brutal berlangsung dari 6 hingga 9 April 2025 di area tambang emas Kampung Kawe. Sebanyak 12 penambang dilaporkan tewas secara tragis. Menurut para saksi, pembunuhan ini dilakukan diduga dilakukan karena para penambang tidak mampu untuk memberikan setoran seperti biasanya.

Tinggalkan Balasan